Pembelajaran Inkuiri Berbantuan Diagram Vee
Nasor, Akhmad.
2012. Penerapan Inkuiri Terbimbing Berbantuan Diagram Vee Untuk Meningkatkan
Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII MTs. Roudlotul
Mubtadiin Wonorejo Pasuruan. Skripsi,
Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri
Malang. Pembimbing: (I) Dr. H. Hadi Suwono M.Si (II) Avia Reza Dwi Kurnia,
S.P., M.Pd
Kata Kunci: Inkuiri Terbimbing, Diagram Vee, Keterampilan
Proses Sains, Hasil Belajar
Dalam proses belajar mengajar siswa
diharapkan dapat aktif melakukan proses belajar agar dapat membangun konsepnya
sendiri sesuai dengan tuntutan Permendiknas No. 22 dan 23 tahun 2006. Namun
berdasarkan fakta hasil refleksi dan evaluasi nilai ujian tengah semester (UTS)
tahun 2012 yang dilakukan di MTs. Roudlotul Mubtadiin pada tanggal 8 Juli 2012
sampai 27 Oktober 2012 terdapat kesenjangan antara fakta dan harapan. Fakta
dilapangan menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa
jarang dilaksanakan karena belum adanya pembelajaran inkuiri yang melatih siswa
untuk bekerjasama, kreatif, mandiri dan memiliki keterampilan proses sains.
Pada umumnya siswa masih belum aktif dalam mengikuti pembelajaran, KKM klasikal
siswa belum tercapai dan metode yang digunakan belum sepenuhnya berpusat pada
siswa. Untuk mengatasi kesenjangan masalah tersebut, maka dilakukan penelitian
yang memiliki tujuan yaitu (1) mendeskripsikan peningkatan keterampilan proses
sains siswa melalui penerapan inkuiri
terbimbing berbantuan diagram ”Vee” pada kelas VIII MTs. Roudlotul Mubtadiin (2)
mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan inkuiri
terbimbing berbantuan diagram ”Vee” pada kelas VIII di MTs. Roudlotul Mubtadiin.
Jenis penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus. Tiap siklus terdiri
dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Prosedur pengumpulan data meliputi:
observasi keterlaksanakan pembelajaran, observasi keterampilan proses sains siswa,
observasi afektif, observasi psikomotor, dan hasil belajar kognitif siswa
melalui Inkuiri Terbimbing berbantuan diagaram vee. Analisis data yang
digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis kualitatif-kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa :
1) keterampilan proses sains siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke
siklus II. Secara berturut-turut rata-rata taraf keberhasilan tindakan siklus I
dan siklus II pada tiap pertemuan yaitu siklus I pertemuan ke-1 sebesar 49%,
siklus I pertemuan ke-2 sebesar 66%, Siklus II pertemuan ke-1 sebesar 57%,
Siklus II pertemuan ke-2 sebesar 85%. Sedangkan persentase ketuntasan klasikal
pada pertemuan tiap siklusnya yaitu Siklus I pertemuan ke-1 sebesar 14%, Siklus
I pertemuan ke-2 sebesar 43%, Siklus II pertemuan ke-1 sebesar 86%, Siklus II
pertemuan ke-2 sebesar 100%. 2)
hasil belajar kognitif siswa yang diukur dengan persentase ketuntasan belajar
klasikal mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebagai berikut: (a) Hasil
belajar kogntif siswa rata-rata pada siklus I sebesar 80% dengan ketuntasan
belajar klasikal 86%, dan pada siklus II hasil belajar kognitif siswa rata-rata
86% dengan ketuntasan klasikal 100%. (b)
Hasil belajar afektif siswa rata-rata pada siklus I pertemuan ke I sebesar 54%
dengan ketuntasan belajar klasikal 29%, pada siklus I pertemuan ke 2 sebesar 63%
dengan ketuntasan belajar klasikal 43%, dan pada siklus II pertemuan ke I hasil
belajar siswa rata-rata 76 % dengan ketuntasan klasikal 100%, pada siklus II
pertemuan ke 2 hasil belajar siswa
rata-rata 88% dengan ketuntasan klasikal 100%. (c) Hasil belajar psikomotor
siswa rata-rata pada siklus I pertemuan ke I sebesar 65% dengan ketuntasan
belajar klasikal 24%, pada siklus I pertemuan ke 2 sebesar 69% dengan
ketuntasan belajar klasikal 43%, dan pada siklus II pertemuan ke I hasil
belajar siswa rata-rata 77% dengan ketuntasan klasikal 91%, pada siklus II
pertemuan ke 2 hasil belajar siswa
rata-rata 86% dengan ketuntasan klasikal 100%. Pada pelaksanaan pembelajaran, guru dapat
mengelola kelas secara merata dan seluruh siswa memperoleh perhatian yang sama sehingga
dapat meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa.
No comments:
Post a Comment